Jerawat
Fuihh, setelah lama gak ngeblog gara-gara ngurusin si 'UN', akhirnya saya kembali ngeblog dengan tulisan-tulisan tak bermutu.
Bertempur selama 4 hari hanya untuk mengisi soal-soal buatan manusia yang tidak berperikemanusiaan, ternyata telah membuat saya harus memanen jerawat.
Sebenarnya sebelum UN pun, jerawat jerawat mungil sudah menyerang wajah saya. Namun serangan jerawat semakin brutal setelah dilaksanakannya UN. Hari demi hari jerawat semakin gencar melakukan serangan dengan berbagai macam taktik. Mulai dari taktik gerilya hingga taktik perang milik Khalid bin Walid. Dengan serangan tersebut membuat saya tak berdaya.
Semua orang pasti tahu, bahwa memiliki jerawat bukanlah sebuah kebanggaan ataupun prestasi yang harus di pamerkan ke Semua orang. Tapi dengan adanya jerawat sebetulnya kita sedang diuji layaknya orang yang terkena musibah. Apakah orang tersebut akan tahan dan tetap percaya diri walaupun dihinggapi jerawat, atau si penderita akan mengakhiri hidupnya dengan cara memotong satu per satu jerawat menggunakan gunting kuku.
Lama-lama jerawat semakin kuat serta sulit dibasmi, dan membuat wajah penderita jadi seperti berkarat dan tak layak untuk dilihat. Kekejaman jerawat sudah tidak bisa diampuni lagi, jerawat harus disanksi dan dihukum mati!!!
Tamat.
Salam blogger gagal.
Wassalam.
Comments
Post a Comment