Seberkas Cerita diiatas Laptop
Warna-warni kehidupan memang begitu indah. Berbagai
macam warna bercampur jadi satu. Ada warna gelap, buram, dan terang juga ada.
Gelap warna yang paling disukai, karena disaat ada gelap pasti akan ditimpa
oleh warna-warna terang. Sebaliknya, terang tak banyak disukai orang. Mudah
kotor dan mudah ternodai. Yang awalnya terang bisa berubah jadi gelap. Ahh,
hidup ini memang indah.
Awal kehidupan dimulai ketika kita berada di dalam
Rahim ibu kita tercinta. Disitulah saat-saat dimana kita menentukan untuk
melanjutkan petualangan penuh rintangan dengan memilih untuk lahir ke dunia.
Atau menyerah begitu saja dan meninggal di tempat. Tapi, disaat kita sudah
memutuskan untuk hidup ke dunia, disitulah awal dari sebuah cerita panjang yang
akan kita tempuh. Menempuh semua perjalanan hidup yang penuh pertanggung
jawaban, yang kadangkala bisa bahagia, gembira, senang, sedih, frustasi, dan
gembira kembali.
Tumbuh dan berkembang adalah ciri umum dan pasti
terjadi pada semua makhluk hidup. Tumbuh dari yang awalnya hanya bisa tertidur
di atas kasur, hingga berlari dan menari-nari dengan riang. Berkembang dari
yang hanya bisa menangis dan tertawa, hingga bisa berkata penuh makna. Mulai
berpikir dewasa, namun tidak dipaksa untuk dewasa. Berkembang mengikuti alur
secara alami lebih baik daripada berkembang karena adanya paksaan yang
disebabkan oleh kemajuan teknologi dan dampak globalisasi.
Perlahan-lahan mulai tumbuh sebuah perasaan dimana
orang-orang berperilaku aneh. Diawali dengan tumbuhnya jerawat di wajah, lalu
muncul rambut-rambut di area tubuh, hingga berkembangnya bagian-bagian vital di
tubuh. Sebagian orang ada yang menanggapi nya dengan perasaan takut, namun ada
pula yang menerima nya dengan biasa-biasa saja. Haha, disinilah fase-fase terindah
bagi manusia. Lelaki dan wanita mulai memperhatikan penampilan untuk memikat
lawan jenis. Semua bagian tubuh harus terlihat sempurna, mulai dari kaki,
perut, hingga kepala. Seluruh anggota tubuh mulai dibungkus oleh
pakaian-pakaian mahal dan bermerek. Wajar, mereka merasa muda, mereka merasa
dewasa, dan mereka merasa belum dewasa.
jebajeb |
Tapi tunggu, kenapa semakin berjalannya waktu
manusia sudah tidak bisa dikendalikan? Mereka bersikap berlebih-lebihan. Yang
awalnya dirasa wajar, justru malah menjadi malapetaka. Berujung kepada rusaknya
moral umat manusia, yang sudah tidak mementingkan harga diri dan rasa malu
lagi. Remaja sudah mulai merasa dewasa, tidak lagi merasa muda dan merasa belum
dewasa. Mereka sudah dipengaruhi oleh kemajuan zaman, kemajuan teknologi, dan
hebatnya efek globalisasi. Namun apakah remaja yang harus di salahkan? Apakah
generasi muda bangsa ini harus disalahkan? Jawabannya ya, tapi bisa juga tidak.
Lihat dulu kepada kinerja pemerintah di periode sekarang ini. Apakah sudah
maksimal atau jauh diabawah minimal? Jika sudah maksimal syukur Alhamdulillah.
Namun jika sebaliknya? Tidak tahu lah. Sebagai pelajar yang hanya bisa
mengeluarkan pendapat berupa tulisan tidak bisa berbuat banyak. Karena saya
belum sepintar ayah saya, karena saya belum sehebat ibu saya. Dan saya tidak
lebih baik bagi teman-teman saya. Dan saya tidak setinggi kalian para pejabat.
Hehe. Hanyalah sebuah tulisan standar yang awalnya membicarakan topik A hingga
ke topik E. Yang ujung-ujungnya membicarakan pemerintah, hanya tulisan tak
bermoral, tidak berisi, dan tentu tidak bermakna.
Wassalam.
Comments
Post a Comment