Posts

Entri yang Diunggulkan

Malam Ekspresi

Terkadang, malam menjadi saat yang tepat untuk berekspresi. Baik itu gembira, sedih, takut, hingga jengkel.  Bagi sebagian orang, malam merupakan waktu produktif untuk mengerjakan segala hal. Waktu dimana segala ide bermunculan tanpa batas. Waktu dimana harus selalu dituntut untuk terus berkarya dan berprogres dengan segala keterbatasan waktu dan tenaga yang seharusnya diistirahatkan. Bagi sebagian orang, malam menjadi waktu yang menyedihkan. Diterpa kedinginan, dihadapi dengan kabar tak mengenakan, hingga dihadapkan akan sebuah kehilangan. Malam menjadi ajang untuk menurunkan tangis, tersedu-sedu, hingga matapun terlelap dikalahkan kantuk. Bagi sebagian orang, malam merupakan sumber ketakutan. Takut akan adanya hari esok, takut akan tidak adanya hari esok, takut untuk teringat hari-hari yang telah dilalui. Bagi sebagian orang, malam menjadi waktu yang sangat menjengkelkan. Dimana segala pikiran berkecamuk di dalam kepala. Mengerogotinya hingga perlahan meneteskan air mata, perlahan me

Mengakhiri untuk Mengawali

Jika setiap orang berharap mengawali untuk mengakhiri, bertemu untuk berpisah, serta ada untuk tiada, mengapa tidak kita balikan saja ? menjadi, mengakhiri untuk mengawali. 2019, sudah pergi. dirayakan oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia. sebagai bentuk perpisahan, atau bahkan sebagai bentuk sambutan kepada tahun yang akan menggantikan. digantikan oleh angka-angka baru namun tetap dengan pola dan alur yang sama. Yakni, tetap diawali dengan tanggal 1, dan diakhiri oleh tanggal 31. Tetap diawali dengan bulan Januari, dan diakhiri oleh bulan Desember. Serta akan selalu sama, diawali oleh perayaan dan tetap diakhiri oleh sebuah penantian. Tapi, tentang terbitnya arah matahari, akankah selalu sama? 2019, mungkin penuh arti. Banyak kenangan yang patut dijadikan pembelajaran. Karena, untuk apa kita hidup jika tanpa mengenang dan belajar bukan? Tidak, bukan seperti itu. Saya salah, mohon dimaafkan. Banyak hal yang saya lewatkan. Mari, kita masuk ke paragraf berikutnya. Set

Pagi

Image
Pagi ini dingin tidak begitu terasa. Dedaunan terdiam, tidak ada yang menggerakan. Hening, dan senyap. Hanya ada semut yang terus merayap, dan hinggap di atas jemari-jemari tanganku. Burung-burung pun tak terdengar kicauannya, hanya terbang tanpa bersuara. Terpampang tong sampah berwarna merah, biru, dan kuning. Miring, mungkin hanya sebagai penghias tanpa berfungsi sebagai tempat pembuangan. Di hadapanku, terlihat seorang ayah bersama dengan kedua anaknya. Riang, berlari, bermain bola, berpelukan, hingga tiduran di atas lapangan. Jinjit demi jinjit sang ayah lakukan, mengitari lapangan yang tidak selebar dan sejauh Gelora Bung Karno. Pagi ini, aku sendiri. Menikmati sepi. yang sudah lama tak pernah aku datangi. Selamat.

Sebuah Awal

Image
Sebuah awal, dimana perjuangan berasal Sebuah awal, dimana perubahan bermula Sebuah awal, dimana kebahagiaan tercipta Sebuah awal, dalam membangun suatu karya Sebuah awal, dimana perasaan itu ada dan sebuah awal, menuju sebuah perpisahan

Coretan

Image
Saat itu ketika memperhatikan dan mendengarkan celotehan sang dosen. Berbicara bermacam bahasan, mengenai ilmu, motivasi, dorongan, hingga tahu. Ngawur, kesana kemari hingga menjadi coretan-coretan tak berarti.

Nyamuk-Nyamuk Beterbangan

Image
Malam, pukul 09.14 saya duduk, bersama laptop, kedinginan, juga gatal. Nyamuk-nyamuk beterbangan, menghisap darah, mengganggu diri yang terdiam. Mata tertuju ke depan, ada tembok hitam berdiri kokoh, kutatap terus, tembok tak kunjung beranjak. Bodohnya diriku. Malam, pukul 09.15 saya duduk, mengetik, masih kedinginan, juga gatal. Nyamuk tak kunjung hilang, orang-orang masih terdiam. Menghisap rokok, meneguk frestea, mengerjakan skripsi. Tak terasa sudah pukul 09.18. Malam, pukul 09.20. Nyamuk masih beterbangan. Memang itu kodrat sang nyamuk. Begitupun kita. Paham?  

Not Today

Image
what do we say to premier league title? Takdir setiap makhluk memang sulit untuk diubah, kecuali ketika tuhan telah menghendaki. Que sera sera, whatever will be will be . Ketika di postingan awal 2019 lalu saya dengan begitu yakinnya bahwa Liverpool akan mengangkat trofi Liga Premier Inggris untuk yang pertama kalinya. Namun semua itu sirna, karena Manchester City lah yang kembali menjadi juara. Musim 2018/2019, musim luar biasa. 97 poin, hanya kalah 1 kali, 2 pemain mendapat golden boot , Alisson yang meraih golden glove , ditambah Virgil Van Dijk yang menyabet gelar pemain terbaik  dan duo fullback andalan yang begitu luar biasa ketika masing-masing mencatat assist lebih dari 10. Namun pada akhirnya kesialan memang selalu menghinggapi tim ini. Disaat sedang dalam performa terbaik, ternyata masih ada tim yang lebih baik. Ditambah sedekah poin tidak perlu yang membuat jarak semakin menipis. Hingga gelar itupun tak kunjung tinggal di Anfield. Semua capaian tersebut hanya