Mengakhiri untuk Mengawali

Jika setiap orang berharap mengawali untuk mengakhiri, bertemu untuk berpisah, serta ada untuk tiada, mengapa tidak kita balikan saja ? menjadi, mengakhiri untuk mengawali.

2019, sudah pergi. dirayakan oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia. sebagai bentuk perpisahan, atau bahkan sebagai bentuk sambutan kepada tahun yang akan menggantikan. digantikan oleh angka-angka baru namun tetap dengan pola dan alur yang sama. Yakni, tetap diawali dengan tanggal 1, dan diakhiri oleh tanggal 31. Tetap diawali dengan bulan Januari, dan diakhiri oleh bulan Desember. Serta akan selalu sama, diawali oleh perayaan dan tetap diakhiri oleh sebuah penantian. Tapi, tentang terbitnya arah matahari, akankah selalu sama?

2019, mungkin penuh arti. Banyak kenangan yang patut dijadikan pembelajaran. Karena, untuk apa kita hidup jika tanpa mengenang dan belajar bukan? Tidak, bukan seperti itu. Saya salah, mohon dimaafkan. Banyak hal yang saya lewatkan. Mari, kita masuk ke paragraf berikutnya.

Setiap orang mengawali tahun dengan banyak tujuan. Katanya, sebagai pecut bagi diri sendiri agar dapat berlari, berusaha mencapai apa yang diinginkan dan dicari. Tidak perlu ingin tahu, apakah tujuan itu positif atau negatif, karena tentang positif atau negatif-nya, itu hanya perspektif bukan. Tergantung bagaimana setiap orang memandang dan tergantung bagaimana setiap orang menyikapi. Ada mereka yang ingin mengisi tahun-tahunnya dengan ibadah, petualangan, pertemuan, kebahagiaan, kesuksesan, kekayaan, pencarian, dan banyak hal lainnya. Namun, apakah semua hal tersebut akan tercapai? Apakah semua hal tersebut akan mengisi, dan menemani kita di setiap harinya dari awal hingga akhir? Tentu tidak. akan banyak gangguan, akan banyak cobaan. Baik dari dalam diri, atau dari luar diri. Maka dari itu, Selamat, kepada mereka yang berhasil mengakhiri 2019 dengan susah payah, penuh perjuangan. Selamat, kepada mereka yang berhasil mengakhiri 2019 dengan kesedihan, berlinang air mata. Selamat juga, kepada mereka yang berhasil mengakhiri 2019 dengan hati yang gembira, serta penuh suka cita.

Dan mari kita ucapkan selamat pula bagi mereka yang berhasil mengawali 2020 dengan senyuman, kegembiraan, dan perayaan. Jangan lupa sampah yang nantinya akan berserakan. Jangan lupa juga untuk kembali bersedih, untuk kembali menatap diri, karena dibalik seyuman kamu ada mereka yang cemberut, dibalik kegembiraan kamu, ada mereka yang bersedih, dan dibalik perayaan kamu ada mereka yang mengawali 2020 dengan penuh keheningan.

Jika tadi berbicara tentang ke-sok-tahuan saya mengenai orang-orang, lalu bagaimana dengan saya sendiri? 

Terimakasih 2019, anda saya akhiri dengan tertidur pulas, dan selamat datang 2020, yang saya awali dengan terbangun dari tidur saya yang pulas. Bergegas saya mengecek handphone, untuk melihat sebuah pesan. Pesan dari seseorang yang saya tinggalkan di akhir 2019. Ada sedikit kekecewaan, karena meninggalkan-nya dalam tidur, namun ada kegembiraan juga, karena masih diberi kesempatan untuk hidup, kesempatan untuk bangun dari tidur saya yang pulas. Sehingga saya dapat kembali dipertemukan dengan-nya. kembali melihat senyum indah-nya. kembali mengisi hari-hari dengan-nya. Ah beginilah saya, mengakhiri dengan bahagia, dan mengawali dengan bahagia pula.

Mengakhiri untuk Mengawali, tidak buruk bukan?


Comments

Popular posts from this blog

Bermimpi Setinggi Langit (kisah yang sebenarnya dibuat seperti tidak nyata padahal memang tidak nyata)

Tutorial Membuat Karikatur

Kode HTML Warna